Masyarakat
Bali
1. Makepung,
Balap Kerbau Masyarakat Bali.
Kalau Madura punya Kerapan Sapi,
maka Bali memiliki Makepung. Dua tradisi yang serupa tapi tak sama, namun
menjadi tontonan unik yang segar sekaligus menghibur. yang dalam bahasa
Indonesia berarti berkejar-kejaran, adalah tradisi berupa lomba pacu kerbau
yang telah lama melekat pada masyarakat Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana.
Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Kala itu, mereka saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah gerobak dan dikendalikan oleh seorang joki.
Tradisi ini awalnya hanyalah permainan para petani yang dilakukan di sela-sela kegiatan membajak sawah di musim panen. Kala itu, mereka saling beradu cepat dengan memacu kerbau yang dikaitkan pada sebuah gerobak dan dikendalikan oleh seorang joki.
Makin
lama, kegiatan yang semula iseng itu pun berkembang dan makin diminati banyak
kalangan. Kini, Makepung telah menjadi salah satu atraksi budaya yang paling
menarik dan banyak ditonton oleh wisatawan termasuk para turis asing. Tak hanya
itu, lomba pacu kerbau inipun telah menjadi agenda tahunan wisata di Bali dan
dikelola secara profesionalSekarang ini, Makepung tidak hanya diikuti oleh
kalangan petani saja.
Para
pegawai dan pengusaha dari kota pun banyak yang menjadi peserta maupun
supporter. Apalagi, dalam sebuah pertarungan besar, Gubernur Cup misalnya,
peserta Makepung yang hadir bisa mencapai sekitar 300 pasang kerbau atau bahkan
lebih. Suasana pun menjadi sangat meriah dengan hadirnya para pemusik
jegog(gamelan khas Bali yang terbuat dari bambu) untuk menyemarakkan suasana
lomba.
2.
Tari-tarian
Daerah Bali
Tari legong, merupakan tarian yang berlatar belakang kisah
cuinta Raja dari lasem. Diterikan secara dinamis dan memikat hati.
Tari legong Bali
Tari Kecak, sebuah tari berdasarkan cerita dan Kitab
Ramayana yang mengisahken tentang bala tentara monyet dari Hanuman dari
Sugriwa.
Tari Kecak
Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak
diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini
melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun,
seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi “ucapan
selamat datang”, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi.
Tari
Pendet
3.
Alat Musik Masyarakat Bali
PERERET PENGASIH-ASIH
Pereret
Pengasih-asih Alat Musik Tradisional Bali
Pereret Pengasih-asih merupakan alat musik tradisional yang
berasal dari Jembrana Bali. Alat musik tersebut mirip dengan alat musik
terompet, namun terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa yang akhirnya
mengeluarkan bunyi-bunyian seperti terompet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar